BANDUNG NEWS - TNI terjun langsung ke lokasi bencana untuk mendukung penanganan banjir di Sumatera.
Partisipasi institusi pertahanan negara itu dalam distribusi bantuan kepada warga terdampak, pembersihan pascabanjir, hingga menurunkan personel untuk evakuasi korban.
Mengenai peran TNI tersebut, Jaringan Pemred Promedia (JPP) membahasnya dalam acara rutin mingguan dengan mengangkat topik berjudul “Peran Alutsista dalam Banjir Akibat Siklon Senyar” yang digelar pada Selasa malam, 16 Desember 2025.
Baca Juga: Tangkap Kisah Pelayanan Indonesia: IFG Gelar Journalist’s Photo Journey 2026
Narasumber yang hadir dalam forum diskusi bersama para pemimpin redaksi (pemred) dan mitra Promedia adalah Co-Director of Cooperation and External Engagement Head of Government Task Force Indo-Pacific Strategic Intelligence (ISI), Aisha Rasyidila Kusumasomantri.
Dalam salah satu pemaparannya, Aisha menyebut bahwa alat utama sistem senjata (alutsista) dan militer Indonesia bukan hanya instrumen pertahanan, tapi juga infrastruktur negara dalam menghadapi krisis non-militer.
Batasan Peran Militer dalam HADR Bencana Sumatera
TNI berperan dalam Humanitarian Assistance and Disaster Response (HADR) yang memiliki tugas untuk memberi bantuan kemanusiaan dan respons bencana.
Peran militer dalam penanganan bencana banjir di Sumatera, menurut Aisha, TNI memiliki prinsip kewajiban untuk memberikan bantuan sebagai bentuk pelaksanaan operasi non-militer.
Namun, ia juga menegaskan bahwa TNI memiliki batasan dalam pelaksanaan operasi tersebut.
“Mereka (TNI) ini adalah supporting role, batasan sebagai supporting role harus kita pahami bahwa itu tidak boleh memimpin,” kata Aisha dalam keterangan yang diberikan via zoom pada Selasa, 16 Desember 2025.
“Jadi, koordinasi, pemetaan kebutuhan, pemetaan masalah yang kemudian mencatat, mengalokasikan, koordinasi itu semua adalah BNPB,” imbuhnya.
Lebih lanjut kata Aisha, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadi pihak yang memberikan pemetaan tentang alokasi kebutuhan apa saja terkait HADR.
“Jadi, dari BNPB harusnya proses mulai mengidentifikasi mereka butuh apa saja, lalu diinformasikan kepada TNI, misal butuh berapa ribu pasukan untuk diturunkan ke sekian ratus kabupaten berbeda, lalu peralatan udara apa saja untuk apa juga,” lanjutnya.
Artikel Terkait
Tragis, Orangutan Tapanuli Ditemukan Mati Saat Relawan SAR Susuri Lokasi Banjir dan Longsor
Peduli Bencana Sumatera, Ilham Habibie Serahkan Bantuan Kemanusiaan ISMI untuk Korban Banjir
Resmi Dilantik Jadi Kepala BNNP Aceh, Kombes Pol Dedy Tabrani Punya Prestasi Mentereng di Instansi Kepolisian
Peluk dan Cium Haru Warnai Kedatangan Presiden Prabowo di Posko Pengungsian Langkat
Pengamat: Perpol Kapolri tak Langgar Keputusan MK dan sudah Dilaporkan ke Presiden, Tuduhan Pembangkangan Tidak Berdasar
Kementerian Kebudayaan Fasilitasi Musyawarah Keluarga Keraton Solo, Dorong Revitalisasi dan Pelestarian Cagar Budaya
Perpol 10/2025 Tuai Polemik, Dinilai Bertentangan dengan Putusan MK
Soal PBNU Terjadi Dualisme Kepemimpinan, A'wan PBNU KH Matin Syarkowi: Islah Adalah Jalan Terbaik
Forum SIAP Ekraf di Bandung Satukan Pelaku Usaha, Startup, dan Investor
Tangkap Kisah Pelayanan Indonesia: IFG Gelar Journalist’s Photo Journey 2026