Dinilai Negatif Kampus Lain, ChatGPT Justru Bisa Dijadikan Partner Sistem AI DSTLS UICI

BANDUNG NEWS - Pesatnya perkembangan teknologi mampu mempermudah urusan manusia tak terkecuali dalam dunia pendidikan.

Pasalnya, akhir-akhir ini viral penggunaan Artificial Intelligence (AI) di dunia pendidikan yang disinyalir dapat membantu aktivitas belajar mengajar.

Salah satu Artificial Intelligence (AI) yang menjadi sorotan di dunia pendidikan adalah ChatGPT.

Baca Juga: Viral, Emak-emak Unboxing Tas Ratusan Juta Bak Toko Emas Berjalan, Warganet: Bajunya Emas Juga Dong

Sejak November tahun 2022 OpenAI telah merilis aplikasi AI gratis untuk pemprosesan bahasa alami yang diberi nama ChatGPT. 

Kehadirannya menyebabkan kericuhan pada dunia Pendidikan. Pro dan kontra terjadi dikarenakan aplikasi gratis ini banyak digunakan mahasiswa sebagai alat menyontek yang mudah dan cepat dalam menulis esai, mengerjakan tugas maupun ujian namun bersiko melanggar kode etik pendidikan terkait plagiarisme

Baca Juga: Tak Perlu Keluarkan Uang Banyak untuk Mencegah Jerawat, Gunakan Daun Sirih Sebagai Obat Herbal Alami

Namun hal itu tidak berlaku untuk Universitas Insan Cita Indonesia (UICI). Semenjak didirikan oleh oleh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di tahun 2021, UICI berinovasi mengembangkan dan menggunakan Artificial Intelligence (AI) dalam sistem perkuliahan. 

Sistem tersebut diberi nama “Artificial Intelligence Digital Simulation Teaching Learning System (AI-DSTLS)” telah menjadikan UICI sebagai Universitas Full Digital pertama di Indonesia. 

Baca Juga: Ternyata Daun Sirih Sangat Ampuh Menghilangkan Depresi

Wakil Rektor Bidang Riset dan Pengembangan Teknologi UICI, Prof Jaswar Joto mengatakan ChatGPT justru memiliki nilai positif.

"Adanya kesamaan dan perbedaan implementasi AI-DSTLS dan ChatGPT sebagai alat yang

membantu pengguna, khususnya mahasiswa," ujar Prof Jaswar Koto.

Baca Juga: Sedang Mencari Obat Diabetes? Daun Sirih Solusinya